PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
MENJADI PENULIS PENERBIT
MAYOR
Pertemuan : 21
Hari/Tanggal : Senin, 04 Juli 2022
Moderator :
Muliadi
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni
Gelombang : 26
Pertemuan malam kedua puluh satu dipimpin oleh bapak
Muliadi yang tanpa basa-basi langsung mengenalkan narasumber yang akan membahas
topik Menjadi Penulis Penerbit Mayor, beliau yaitu bapak Joko Irawan. Merupakan
seorang direktur penerbitan di Penerbit Andi. Selain menjadi direktur beliau
pun seorang penulis, bersertifikat BNSP dan asesor BNSP.
Kali ini materi full bergambar, artinya narasumber banyak
menggunakan gambar sebagai media pemaparan hari ini. Materi sangat mudah
diterima dan dicerna. Di awal pemaparan materi narasumber menjelaskan apa itu
penerbit?
Penerbit
Penerbit adalah
Industri kreatif yang di dalamnya ada kolaborasi insan-insan kreatif: penulis,
editor, layouter, ilustrator dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri
kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan
kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia
penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan
teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.
Ada jenis-jenis buku di dunia ini, biasanya klasifikasi
jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:
|
|
Kategori Buku
Dua kategori besar jenis buku adalah buku teks (buku
sekolah-kampus) dan buku nonteks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku
pelajaran sedangkan buku kampus disebut buku Perti (perguruan tinggi). Buku nonteks dibagi dua menjadi buku fiksi dan nonfiksi. Buku
Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku eksak dan non eksak.
Gambaran dunia perbukuan di Indonesia dapat dilihat dari
gambar berikut:
Alur penerbitan buku jika digambarkan secara rinci dan
sederhana maka akan seperti berikut:
|
|
Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat literasi dibanding negara lain yang satu kawasan sehingga menyebabkan pertumbuhan industri penerbitan terhambat di antaranya adalah:
- Minat Baca: budaya baca kurang, bahan bacaan kurang, kualitas bacaan.
- Minat Tulis: budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbit, anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan.
- Apresiasi hak cipta: pembajakan, duplikasi non legal, perangkat hukum.
Proses Naskah menjadi buku
Menentukan Penerbit
Langkah memilih penerbit yang baik:
- memiliki visi misi yang jelas
- memiliki core bussines lini produk tertentu
- pengalaman penerbit
- jaringan pemasaran
- memiliki percetakan sendiri
- keberanian mencetak jumlah eksemplar
- kejujuran dalam pembayaran royalti
Ciri penerbit yang harus diwaspadai
- hanya bertindak sebagai broker naskah
- alamat tidak jelas
- tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik
- tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri
- tidak memiliki percetakan sendiri
- prosentase royalti tidak wajar
- laporan keuangan tidak jelas
Keuntungan Menulis dan Menerbitkan Buku
Nah, mengapa kita harus menulis? Apa saja yang didapatkan
ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan
diterbitkan oleh penerbit mayor yang memiliki reputasi. ini yang akan
didapatkan:
Peningkatan finansial (royalti diskon pembelian langsung seminar)
Peningkatan karir (adanya kebutuhan peningkatan status jabatan peluang
karir di institusi atau perusahaan)
Kebutuhan batin (sebagai karya monumental yang dikenang sepanjang masa)
Reputasi (buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi
penulisnya)
Penilaian dan Kriteria Naskah Buku
Bagaimana kriteria supaya naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk
dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh
penerbit ANDI setiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun
yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria
penilaiannya:
Ketika menjadi penulis profesional maka kebanyakan penulis akan memiliki
ciri atau karakter sebagai berikut.
Karakter yang ideal adalah kombinasi dari keduanya sehingga menjadi penulis berpikir idealis-industri.
Demikian pemaparan di pertemuan kali ini, semoga materi
tersebut dapat memberi pencerahan bagi penulis yang ingin lolos menjadi penulis
di penerbit mayor.
Narasumber menutup materi dengan quote yang membangkitkan semangat menulis.
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak
menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Rumah Kaca, h325)
Pramoedya Ananta Toer
Bila kau bukan anak raja, juga bukan ulama besar, maka menulislah.
(Al-Ghazali)
Mantap betul resumenya.
BalasHapusTerima kasih Bu 🙏
Hapus