PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
MENULIS ITU MUDAH
Pertemuan : 9
Hari/tanggal : Senin, 6
Juni 2022
Moderator : Dail Ma’ruf
Narasmuber : Prof. Dr.
Ngainun Naim
Gelombang :
26
Menulis itu mudah tema pertemuan malam kali ini. Bagi penulis
pemula yang belum terbiasa menulis atau belum memiliki jam tayang yang banyak
akan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Ketika akan menulis kebanyakan
penulis akan terfokus pada struktur kepenulisan dan langkah awal dalam memulai.
Kebanyakan akan bingung menulis apa, atau hal apa yang perlu ditulis sebagai
pembuka dalam sebuah tulisan.
Bersama bapak moderator Dail Ma’ruf dan narasumber bapak Prof.
Dr. Ngainun Naim peserta kelas belajar menulis gelombang 25 dan 26 akan belajar
bahwa menulis itu merupakan hal yang mudah. Sebelum kelas dimulai seperti biasa
sesi perkenalan dengan narasumber terlebih dahulu. Tak kenal maka tak sayang,
begitu kata pepatah.
Prof. Dr. Ngainun Naim, M. Ag merupakan dosen pada Program
Studi Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Universitas
Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang baru saja menerima surat
keputusan (SK) guru besar. Sepak terjang beliau dalam dunia penulis tidak
diragukan lagi. Berderet judul jurnal ilmiah, simposium dan karya tulis yang
telah dibukukan. Karya tulis beliau banyak tentang dunia pendidikan, atau pada
spesifikasi bahan ajar dari mata kuliah yang diampu, selain itu tulisan beliau
pun bertema dunia menulis dan hal-hal yang tengah hangat seperti situasi saat
pandemi.
Menulis itu mudah, tema pembelajaran malam ini. Ketika tema
ini kemudian dilontarkan menjadi kalimat pertanyaan, menurut narasumber jawabannya
bisa dua; iya atau tidak. Jawaban iya dan tidak
dilihat dari syaratnya. Syarat pertama yaitu bisa membaca. Membaca sebagai
kemampuan itu harus dibiasakan. Jika ingin bisa menulis maka membaca harus
mennjadi suatu kebiasaan. Membaca tidak perlu banyak waktu, namun perlu
berulang. Cukup sediakan waktu10-15 menit. Jika ada yang penting bisa dicatat
walaupun hanya satu kalimat.
Mencatat bukan berarti memindahkan isi buku, melainkan
menuliskan versi dari pembaca. Misal setiap kali selesai membaca buku lalu ada hal
yang penting dicatat, maka catatlah dengan bahasa versi pembaca. Dengan demikian
pembaca dapat menghasilkan resensi untuk buku tersebut. Narasumber kemudian
mengingatkan lagi akan pentingnya membaca bagi seorang penulis. Mustahil jika bisa
menulis tanpa bisa membaca. Membaca harus menjadi tradisi.
Syarat kedua adalah praktik menulis. Menulis
adalah dunia praktik, artinya jika ingin jadi penulis maka harus menulis. Mengikui
kegiatan belajar menulis seperti ini adalah sarana bukan tujuan. Jadi, setelah mengikuti
kegiatan belajar ini peserta harus segera menulis.
Tidak perlu memikirkan apakah tulisan itu kurang
bagus. Selain itu dalam dunia menulis ada ‘momentum’. Dengan bersegera menulis artinya
telah mengikat pengetahuan dan pengalaman. Karena jika dibiarkan nanti-nanti,
semakin lama semakin hilang tak tertuliskan.
Syarat ketiga adalah tahu apa yang akan
ditulis. Tulislah hal-hal yang dekat ada di sekitar, misalnya menulis
tentang perjalanan atau pengalaman mungkin lebih mudah. Tulis apa yang sudah
dialami, dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan.
Syarat keempat adalah nikmati proses menulis.
Segala hal yang dinikmati akan terasa mudah. Begitu pun sebaliknya jika tidak
dinikmati akan teras berat. Jadi nikmati setiap proses menulis, supaya terasa
mudah.
Dan syarat terakhir supaya aktivitas menulis
itu mudah adalah ngemil. Siapkan cemilan untuk menemani aktivitas
menulis agar menulis terasa mudah dan mennyenangkan. Di akhir materi narasumber
pun menambahkan bahwa untuk menulis tidak harus langsung jadi, bisa bertahap
istirahat, lanjut lagi sampai selesai menjadi sebuah tulisan yang layak
dipublikasi. Menulis itu konsisten, sedikit demi sedikit, dan terus menerus
hingga terasah hasil tulisan yang berkualitas.
Pada intinya menulis itu mudah atau sulit itu
ada pada mindset masing-masing. Jika semua syarat sudah terpenuhi seharusnya
menulis menjadi aktivitas yang mudah, namun jika menulis masih terasa berat
mungkin bukan terdapat pada syaratnya melainkan pada mindsetnya. Tanamkan pada
pikiran dan alam bawah sadar bahwa menulis itu mudah.
Syukur resunenysa bagus. Semoga betmanfaat. Salam literasi.
BalasHapusAamiin,, salam literasi
HapusTerima kasih sdh membuat resume dgn baik.
BalasHapusSemoga 5 syarat bisa menulis jadi mudah bisa terpenuhi
Dan bisa punya buku karya sendiri
Terima kasih pak Dail sudah berkunjung dan memberi semangat 🙏🙏
Hapus