Selasa, 07 Juni 2022

MENULIS ITU MUDAH

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

MENULIS ITU MUDAH


Pertemuan                   : 9

Hari/tanggal                : Senin, 6 Juni 2022

Moderator                   : Dail Ma’ruf

Narasmuber                 : Prof. Dr. Ngainun Naim

Gelombang                  : 26

Menulis itu mudah tema pertemuan malam kali ini. Bagi penulis pemula yang belum terbiasa menulis atau belum memiliki jam tayang yang banyak akan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Ketika akan menulis kebanyakan penulis akan terfokus pada struktur kepenulisan dan langkah awal dalam memulai. Kebanyakan akan bingung menulis apa, atau hal apa yang perlu ditulis sebagai pembuka dalam sebuah tulisan.

Bersama bapak moderator Dail Ma’ruf dan narasumber bapak Prof. Dr. Ngainun Naim peserta kelas belajar menulis gelombang 25 dan 26 akan belajar bahwa menulis itu merupakan hal yang mudah. Sebelum kelas dimulai seperti biasa sesi perkenalan dengan narasumber terlebih dahulu. Tak kenal maka tak sayang, begitu kata pepatah.

Prof. Dr. Ngainun Naim, M. Ag merupakan dosen pada Program Studi Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang baru saja menerima surat keputusan (SK) guru besar. Sepak terjang beliau dalam dunia penulis tidak diragukan lagi. Berderet judul jurnal ilmiah, simposium dan karya tulis yang telah dibukukan. Karya tulis beliau banyak tentang dunia pendidikan, atau pada spesifikasi bahan ajar dari mata kuliah yang diampu, selain itu tulisan beliau pun bertema dunia menulis dan hal-hal yang tengah hangat seperti situasi saat pandemi.

Menulis itu mudah, tema pembelajaran malam ini. Ketika tema ini kemudian dilontarkan menjadi kalimat pertanyaan, menurut narasumber jawabannya bisa dua; iya atau tidak. Jawaban iya dan tidak dilihat dari syaratnya. Syarat pertama yaitu bisa membaca. Membaca sebagai kemampuan itu harus dibiasakan. Jika ingin bisa menulis maka membaca harus mennjadi suatu kebiasaan. Membaca tidak perlu banyak waktu, namun perlu berulang. Cukup sediakan waktu10-15 menit. Jika ada yang penting bisa dicatat walaupun hanya satu kalimat.

Mencatat bukan berarti memindahkan isi buku, melainkan menuliskan versi dari pembaca. Misal setiap kali selesai membaca buku lalu ada hal yang penting dicatat, maka catatlah dengan bahasa versi pembaca. Dengan demikian pembaca dapat menghasilkan resensi untuk buku tersebut. Narasumber kemudian mengingatkan lagi akan pentingnya membaca bagi seorang penulis. Mustahil jika bisa menulis tanpa bisa membaca. Membaca harus menjadi tradisi.

Syarat kedua adalah praktik menulis. Menulis adalah dunia praktik, artinya jika ingin jadi penulis maka harus menulis. Mengikui kegiatan belajar menulis seperti ini adalah sarana bukan tujuan. Jadi, setelah mengikuti kegiatan belajar ini peserta harus segera menulis.

Tidak perlu memikirkan apakah tulisan itu kurang bagus. Selain itu dalam dunia menulis ada ‘momentum’. Dengan bersegera menulis artinya telah mengikat pengetahuan dan pengalaman. Karena jika dibiarkan nanti-nanti, semakin lama semakin hilang tak tertuliskan.

Syarat ketiga adalah tahu apa yang akan ditulis. Tulislah hal-hal yang dekat ada di sekitar, misalnya menulis tentang perjalanan atau pengalaman mungkin lebih mudah. Tulis apa yang sudah dialami, dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan.

Syarat keempat adalah nikmati proses menulis. Segala hal yang dinikmati akan terasa mudah. Begitu pun sebaliknya jika tidak dinikmati akan teras berat. Jadi nikmati setiap proses menulis, supaya terasa mudah.

Dan syarat terakhir supaya aktivitas menulis itu mudah adalah ngemil. Siapkan cemilan untuk menemani aktivitas menulis agar menulis terasa mudah dan mennyenangkan. Di akhir materi narasumber pun menambahkan bahwa untuk menulis tidak harus langsung jadi, bisa bertahap istirahat, lanjut lagi sampai selesai menjadi sebuah tulisan yang layak dipublikasi. Menulis itu konsisten, sedikit demi sedikit, dan terus menerus hingga terasah hasil tulisan yang berkualitas.

Pada intinya menulis itu mudah atau sulit itu ada pada mindset masing-masing. Jika semua syarat sudah terpenuhi seharusnya menulis menjadi aktivitas yang mudah, namun jika menulis masih terasa berat mungkin bukan terdapat pada syaratnya melainkan pada mindsetnya. Tanamkan pada pikiran dan alam bawah sadar bahwa menulis itu mudah.


4 komentar:

  1. Syukur resunenysa bagus. Semoga betmanfaat. Salam literasi.

    BalasHapus
  2. Terima kasih sdh membuat resume dgn baik.
    Semoga 5 syarat bisa menulis jadi mudah bisa terpenuhi
    Dan bisa punya buku karya sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pak Dail sudah berkunjung dan memberi semangat 🙏🙏

      Hapus

SOAL ULANGAN HARIAN TEMATIK KELAS 1

Kerjakan soal berikut ini! Memuat…