PELATIHAN
BELAJAR MENULIS PGRI
LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS
Pertemuan : 15
Hari/tanggal : Senin, 20 Juni 2022
Moderator : Bambang Purwanto, S.Kom, Gr.
Narasumber : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Malam kelima belas sekaligus separuh jalan sudah dilalui kelas peserta Belajar Menulis PGRI. Malam ini dipandu moderator bapak Bambang Purwanto, S.Kom, Gr. Beliau dikenal dengan nama pena Mr. Bams merupakan seorang guru informatika di SMP Taruna Bakti Bandung dan lulusan kelas belajar menulis gelombang 8. Selain menjadi pengajar TIK beliau pun seorang pegiat literasi, pendongeng, blogger, Support IT kelas online dan aktifis masyarakat. Karya tulis beliau dapat dinikmati di http://penamrbams.id.
Sedangkan narasumber malam ini adalah Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd yang merupakan salah satu alumni kelas belajar mengajar di Gelombang 9, tepatnya di awal pandemi Covid-19. Selain menjadi guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Tana Toraja beliau pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia.
Prestasi yang pernah diraih di antaranya Pemenang Ketiga Lomba Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017. Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu Gurulympics PGRI tahun 2020. Guru Berprestasi jenjang SMA Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021. Pemenang Kedua Lomba Video Best Practice Mengajar Dari Rumah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021.
Setelah memenuhi tantangan Prof. Richardus Eko Indrajit menulis buku dalam satu minggu
pada bulan April 2019, maka niat narasumber dalam menulis buku sepertinya tidak berhenti dan terus dilakukan hingga kini. Karya tulis yang sudah dihasilkan pun sudah tak terhitung, dan yang paling baru adalah buku yang berjudul Guru Penggerak: Bergerak, Tergerak dan Menggerakkan. Karena beliau saat ini sedang dalam tahap menjalani pendidikan guru penggerak angkatan 4.
Materi pertemuan kali ini adalah langkah menyusun buku secara sistematis. Menurut
narasumber sistematis di sini yang dimaksud adalah cara penulis menyusun naskah buku tidak terlepas dari tertatanya alur pikiran/ide yang dituangkan di naskah tersebut.
Artinya, sebelum memulai tahapan penyusunan naskah untuk dibukukan, penulis pasti sudah memiliki kumpulan naskah di laptop. Tidak apa-apa berserakan dulu, kumpulkan saja seperti mengumpulkan dedaunan yang berserakan di halaman. Nantinya, akan saling terkait satu sama lain ketika mulai menata naskah. Persiapan paling awal dalam menyusun buku yang sistematis adalah siapkan naskahnya dulu, pastikan naskah buku dalam ukuran kertas A5 telah terkumpul minimal 40 halaman (standar UNESCO) dilengkapi BABnya.
Narasumber kemudian membagikan sebuah tips untuk membuat daftar isi, indeks dan daftar pustaka yang rapi dan tidak merepotkan. Tips tersebut dibagikan beliau di link youtube https://youtu.be/eePQwyHAcjw.
Sungguh tips yang sangat mudah. Dan memang benar seperti yang dikatakan narasumber, cukup kumpulkan tulisan yang disiapkan untuk menjadi naskah buku. Dengan tips yang dibagikan narasumber maka menulis buku dengan sistematis menjadi mudah.
Sesi pemaparan materi telah usai dan dilanjut dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan terakhir dari Mr. Bams, pertanyaan umum tentang dunia menulis. “Apakah ada manfaat dari kebiasaan menulis seorang guru dengan penerapan Kurikulum Merdeka?” Narasumber pun menjawab bahwa keterampilan menulis sangat bermanfaat. Dengan menulis dapat membantu narasumber dalam melakukan praktik baik pembelajaran yang kemudian dituangkan dalam blog. Selain itu di Kurikulum Merdeka, guru akan menulis modul. Guru yang mempunyai keterampilan menulis akan merasa mudah dalam membuat modul pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar