PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
TEKNIK
PROMOSI BUKU
Pertemuan : 28
Hari/Tanggal : Rabu, 20
Juli 2022
Moderator : Muthmainnah
Narasumber : Akbar Zainudin, M.M., MJW.
Gelombang : 26
“Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman
yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda
akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda
tiru". - William Zinsser
Demikian kutipan motivasi yang dibagikan bu Emut selaku
moderator di pertemuan kali ini. Menurut penulis pribadi, awal memulai kegiatan
menulis memang sangat susah. Ketika hendak menulis masih bingung apa yang akan
ditulis. Bahkan ketika sudah menghadap laptop pun masih kebingungan, tuts huruf
mana yang perlu dipencet terlebih dahulu. Tepat seperti kutian yang dibagikan
di atas, di awal menulis kadang memang perlu model atau contoh, seiring
berjalannya waktu setiap penulis memiliki gaya sendiri.
Narasumber malam ini adalah bapak Akbar
Zainudin, M.M., MJW. Yang di pertemuan sebelumnya disinggung bapak Dail tentang
semangat bersungguh-sungguh. Beliau merupakan seorang trainer dan motivator
nasional, pendiri PT. EMJEWE Training & Coaching serta perusahaan
penerbitan MJW group. Penulis 13 buku motivasi. Buku terbaru beliau adalah The
Power of Man Jadda Wajada. Buku penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri
pertama. Sudah cetakan ke-13 dan beredar sebanyak 55.000 eksemplar.
Di pelatihan belajar menulis PGRI yang
diprakasai Om Jay dan tim hebatnya, tidak hanya mengajarkan bagaimana menulis,
kendala menulis, upgrade skill menulis dan menjaga motivasi tentang menulis.
Jauh daripada itu calon-calon penulis dibekali ilmu editing, proofreading,
menembus percetakan mayor, memiliki kemampuan memilih cover yang menarik bahkan
sampai memasarkan buku yang telah dicetak.
Materi malam ini adalah teknik mempromosikan buku yang akan disampaikan
oleh pakarnya yang telah lama berkecimpung di dunia pemasaran sejak menempuh
pendidikan S2. Materi yang akan disamapaikan malam ini beliau ambil dari buku
beliau yang berjudul UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.
Berikut rangkuman materi teknik mempromosikan buku
Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada
konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah
cara mengenalkan buku yang dimiliki kepada audiens agar mereka tertarik dan mau
membeli.
Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku yang dicetak kalau
konsumen atau audiens tidak mengetahui produk tersebut, maka mereka tidak akan
tertarik, apalagi mau membeli buku.
Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:
- Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
- Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita.
Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita
promosikan menjadi butuh.
- Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
- Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita
kepada orang lain.
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa
program promosi yang dapat dilakukan.
LAUNCHING BUKU.
Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga
pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis.
Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu
meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu
menyelenggarakan program launching buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching
buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya
di toko buku Gramedia.
Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media
Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa
melalui FB, IG, ataupun Youtube.
Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang
kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap
bulan. Kan tidak harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan
Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku
kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?
BEDAH BUKU
Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku
ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan
bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan,
majlis taklim, masjid, dan sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan
bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi
sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi
direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat
orang mengenal kita.
Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online.
Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB,
IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
SEMINAR ATAU PELATIHAN
Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya
bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar
dan diklat terkait motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena
target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu,
misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah
misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom,
FB, IG, dan sebagainya.
MEMBANGUN KOMUNITAS
Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema
buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku
tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang
menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas
Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita
untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis,
santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya
share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali,
sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA
Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.
MEMBANGUN JARINGAN RESELLER
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan
buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual.
Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan
materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk
menjual.
Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu
melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk.
Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
JUALAN DI MARKETPLACE
Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan
sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi
kita.
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di
marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
MEMANFAATKAN MEDSOS
Manfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan
sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang
buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga
orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru
selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka
merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca.
Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang
dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan
buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan,
pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.
Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan
kita dalam proses menjual buku.
Update status setiap hari. Di WA, IG, FB. Ambil cuplikan dari buku, jadikan
sebagai update status. Lama-lama nanti timbul keingintahuan mereka, yang
akhirnya tertarik untuk membeli.
Itulah tujuh program promosi yang selama ini saya lakukan. Salah satu hal yang
perlu kita perhatikan, terutama kalau kita promosi di Media Sosial adalah
KONSISTENSI dan REPETISI.
Buatlah update status yang KONSISTEN. Kalau misalnya bisanya seminggu
sekali, ya lakukan seminggu sekali. Tetapi terus harus ada setiap minggu. Kalau
bisa 3 hari sekali, lakukan. Akan lebih bagus kalau bisa setiap hari.
Tetapi harus konsisten. Jangan update status kalau lagi rajin. Satu bulan
setiap hari update status. Terus bulan berikutnya tidak pernah update status
lagi. Bagaimana orang mau kenal dengan buku kita. Konsisten dan terus menerus.
Kedua adalah REPETISI. Ulangi lagi, lagi, dan lagi. Kalau kita melihat
iklan di televisi, hampir setiap saat diulangi lagi, dan lagi. Memang begitulah
promosi itu. Terus diulangi lagi dan lagi agar orang itu ingat, menancap kuat.
Akhirnya nanti yang terpikirkan buku kita. Kalau ingin buku motivasi, cari
bukunya Pak Akbar Zainudin. Kalau ingin mengundang buat seminar motivasi dan
menulis, ingatnya Pak Akbar Zainudin. Begitu pada akhirnya.
Jadi, itulah tujuh program promosi yang bisa kita lakukan. Tentu masih
banyak program-program lain yang bisa kita ciptakan. Tergantung kreativitas
kita masing-masing.
Manfaatkan HP kita sebaik-baiknya, secara maksimal. Bolehlah buat WA,
Tiktok, YouTube, dan sebagainya. Nah, kita pikirkan bagaimana agar kita tidak
hanya menjadi pengguna dan penikmat saja, tetapi kita juga bisa buat
konten-konten menarik terkait buku kita. Sehingga HP kita menjadi lebih
produktif.
Sungguh luar biasa tujuh jurus dalam dunia pemasaran yang disampaikan oleh
narasumber. Tujuh trik tersebut merupakan hal dasar dalam ilmu pemasaran. Apapun
produknya, barang maupun jasa dapat menggunakan 7 trik yang telah disampaikan
oleh narasumber. Selain 7 hal tersebut sebelum menutup pertemuan narasumber pun
menambahkan ada tiga skill atau keterampilan yang penting juga untuk dikuasai
yaitu kemampuan berbicara, copywriting dan pemanfaatan teknologi informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar