Rabu, 27 Juli 2022

DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH


PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH



DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

Pertemuan       : 30

Hari/Tanggal     : Senin, 25 Juli 2022

Moderator       : Muliadi

Narasumber     : Bambang Purwanto, S.Kom., Gr.

Gelombang     : 26

        Tibalah pertemuan terakhir di pelatihan belajar menulis PGRI yang digawangi Om Jay beserta tim solid. Di malam terakhir ini bapak Muliadi yang berasal dari Toli-Toli yang menjadi moderator. Sebelum membuka kegiatan, beliau mempersilahkan Om Jay untuk memberikan sepatah atau dua kata. Om Jay pun berpesan walaupun malam itu adalah pertemuan terakhir namun jangan pernah berharap pertemuan itu menjadi pertemuan terakhir untuk menulis. Sebaliknya aktivitas menulis seharusnya menjadi semakin sering, setiap hari tanpa menulis, seperti tagline om Jay menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.

        Setelah sambutan dari Om Jay moderator pun menyilakan Mr. Bams selaku narasumber untuk memaparkan materi. Mr. Bams merupakan sapaan atau pun nama pena dari Bambang purwanto, S.Kom., Gr. yang pernah berperan menjadi moderator di pertemuan ke-15. Beliau merupakan seorang guru informatika di SMP Taruna Bakti Bandung dan lulusan kelas belajar menulis gelombang 8. Selain menjadi pengajar TIK beliau pun seorang pegiat literasi, pendongeng, blogger, Support IT kelas online dan aktifis masyarakat. Membaca cv beliau di https://penamrbams.id/cv-bambang-purwanto/ sungguh banyak pengalaman dan prestasi yang telah beliau raih yang patut untuk dibagikan agar menjadi motivasi dan pembelajaran bagi peserta khususnya penulis.

        Materi pembelajaran malam ini adalah Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah dan hal tersebut sangat dikuasai oleh narasumber, terbukti beliau telah mengikuti berbagai macam pelatihan serta  turut serta menjadi penyelenggara kegiatan GLN (Gerakan Literasi Nasional). berikut rangkuman materi yang disampaikan.

        Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. (Wikipedia)

        Pengertian literasi di sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan berbicara.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Tujuan GLS

  • Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah
  • Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat
  • Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan
  • Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan berbagai strategi membaca

Prinsip GLS

  • Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya
  • Dilaksanakan secara berimbang menggunakan berbagai ragam teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik
  • Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area kurikulum
  • Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan
  • Melibatkan kecakapan berkomunikasi lisan
  • Mempertimbangkan keberagaman

Tahap Pelaksanaan GLS

  • Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca
  • Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan
  • Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua buku mata pelajaran



Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah

Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi peserta didik salah satu cara untuk menumbuhkan minat baca dalam membiasakan warga sekolah membaca buku selama 15 menit setiap hari. Kegiatan 15 menit membaca dapat dilaksanakan sebelum pelajaran dimulai atau pada waktu lain yang memungkinkan. Kegiatan yang bertujuan menumbuhkan minat terhadap bacaan ini dilaksanakan tanpa tagihan sampai minat membaca warga sekolah tumbuh berkembang dan sampai pada tahap gemar atau cinta.

    Pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi

Kegiatan literasi pada fase ini bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan (Anderson dan Krathwol, 2001). Pengembangan minat baca yang berdasarkan pada kegiatan membaca 15 menit setiap hari dapat mengembangkan kecakapan literasi melalui kegiatan non akademik (tagihan non akademik yang tidak terkait dengan nilai dapat dilakukan) contoh menulis sinopsis, berdiskusi mengenai buku yang telah dibaca, kegiatan ekstrakurikuler dan kunjungan wajib ke perpustakaan (jam literasi).

    Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi

Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi ini mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca buku non teks pelajaran yang dapat berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks multimodal dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tersebut sebanyak 6 buku bagi siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18 buku bagi siswa SMA atau SMK. Buku laporan kegiatan membaca ini disediakan oleh wali kelas judul dan jumlah buku yang telah dibaca dijadikan bahan pertimbangan pada saat kenaikan kelas atau kelulusan jenjang tertentu.

Demikian materi tentang GLS yang disampaikan oleh Mr. Bms. Praktiknya tentu tidak semudah materi yang dituangkan menjadi tulisan. Namun dengan kemauan, ketekunan dan kerja keras pasti akan berhasil seperti yang sudah dilaksanakan narasumber di sekolah tepat beliau mengabdi.

 


BLOG SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN

 

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

BLOG SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN



Pertemuan         : 29

Hari/Tanggal     : Jumat, 22 Juli 2022

Moderator         : Rosminiyati

Narasumber      : Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP.

Gelombang        : 26

        Semakin mendekati akhir dari kegiatan belajar menulis PGRI semakin membuat tersadar bahwa telah banyak ilmu yang telah dibagikan kepada kami selaku peserta. Berbagai ilmu dari berbagai ahli di bidangnya. Semoga ilmu yang diperoleh tidak hanya sekedar teori namun berujung praktik dan berbuah karya sebagaimana peserta terdahulu. Sekaligus menjadi ladang amal jariyah bagi narasumber yang telah meluangkan waktu dan berbagi ilmu.

Di pertemuan ke-29, bu Rosminiyati berperan sebagai pemandu jalannya kegiatan belajar. Beliau lalu mengenalkan narasumber yakni ibu Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP.

Menurut narasumber di blog seperti menulis di buku catatan. Berbeda namun memiliki manfaat yang sama yaitu mengabadikan buah pikiran sendiri maupun pelajaran yang didapatkan dari sumber lain. Sumber lain itu dapat berupa buku, digital book, pengalaman orang lain maupun ilmu yang didapatkan dari guru, ketika masih belajar di bangku sekolah maupun kuliah.

Saat ini blog bukanlah sesuatu yang baru karena hampir setiap orang mengenal tentang blog. Bahkan bertahun-tahun yang lalu para penulis juga kaum akademia menggunakan blog untuk mengekspresikan ide, pengalaman dan ilmu yang di dapatkannya.

Bagi narasumber blog sangat membantu mengingat kejadian-kejadian yang menarik perhatian baik di masa lampau maupun masak kini. Masa lampau dengan dibantu dokumentasi berupa foto-foto akan mudah mengemasnya kembali menjadi sebuah cerita true story.

Sedangkan kejadian di masa kini akan lebih mudah dituliskan di blog karena ingatan masih fresh untuk mengingatnya. Maka dari itu narasumber menyarankan jika melihat kejadian yang menarik perhatian, maka segera tulislah di blog. Ketika hendak menulis, tidak harus menggunakan laptop atau komputer, namun HP dapat membantu untuk menuliskan poin-point singkat tentang kejadian atau pengalaman yang menarik untuk diceritakan.

Blog dapat menjadi sarana belajar, terutama belajar menulis. Bagaimana menyusun kalimat yang benar dan menarik hingga menjadi paragraf demi paragraf yang memiliki makna. Sebagai guru, blog dapat menjadi salah satu alternatif di dalam mengajar. Beberapa guru dapat menggunakan google form, whatsApp atau media lain namun jika media tersebut dapat saling melengkapi akan lebih bagus.

Blog dapat menjadi suatu pilihan sebagai media pembelajaran. Demikian pula bagi guru sebagai media pembelajaran untuk diri sendiri dengan menuliskan inovasi di dalam mengajar baik berupa teknik mengajar maupun materi ajaran. Walau sebenarnya dapat di simpan di flash disk atau laptop. Kekurangannya jika laptop atau flasdisk terkena virus maka akan sangat riskan hilangnya materi ajaran.

Blog adalah salah satu media aman untuk menyimpan materi pelajaran karena tidak akan terkena virus. Yang terpenting tidak lupa nama blog dan password-nya. Jika lupa password masih bisa dipulihkan melalui email atau no Hp. Karena blog bersifat umum atau dapat dibaca orang lain, sebaiknya kita pandai memilih materi mana yang boleh dibaca orang lain. Jika guru memiliki soal-soal dan dianggap masih bersifat konfidensial atau rahasia, sebaiknya jangan disimpan di blog.

Penggunaan blog sebagai sarana pembelajaran adalah salah satu alat untuk mengajar atau belajar. Gunakanlah media yang dianggap mudah untuk meningkatkan ilmu dengan berbagi kebaikan dengan murid-murid, sahabat atau orang lain.

Media yang sulit perlu dipelajari dan ditaklukkan jika memang media tersebut akan banyak memberikan manfaat. Jika dianggap tidak memiliki manfaat, sebaiknya ditinggalkan. Selamat mencoba dan have fun dengan blog.

Senin, 25 Juli 2022

TEKNIK PROMOSI BUKU

 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

TEKNIK PROMOSI BUKU



Pertemuan           : 28

Hari/Tanggal        : Rabu, 20 Juli 2022

Moderator            : Muthmainnah

Narasumber          : Akbar Zainudin, M.M., MJW.

Gelombang          : 26

Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru". - William Zinsser

Demikian kutipan motivasi yang dibagikan bu Emut selaku moderator di pertemuan kali ini. Menurut penulis pribadi, awal memulai kegiatan menulis memang sangat susah. Ketika hendak menulis masih bingung apa yang akan ditulis. Bahkan ketika sudah menghadap laptop pun masih kebingungan, tuts huruf mana yang perlu dipencet terlebih dahulu. Tepat seperti kutian yang dibagikan di atas, di awal menulis kadang memang perlu model atau contoh, seiring berjalannya waktu setiap penulis memiliki gaya sendiri.

        Narasumber malam ini adalah bapak Akbar Zainudin, M.M., MJW. Yang di pertemuan sebelumnya disinggung bapak Dail tentang semangat bersungguh-sungguh. Beliau merupakan seorang trainer dan motivator nasional, pendiri PT. EMJEWE Training & Coaching serta perusahaan penerbitan MJW group. Penulis 13 buku motivasi. Buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Buku penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Sudah cetakan ke-13 dan beredar sebanyak 55.000 eksemplar.

        Di pelatihan belajar menulis PGRI yang diprakasai Om Jay dan tim hebatnya, tidak hanya mengajarkan bagaimana menulis, kendala menulis, upgrade skill menulis dan menjaga motivasi tentang menulis. Jauh daripada itu calon-calon penulis dibekali ilmu editing, proofreading, menembus percetakan mayor, memiliki kemampuan memilih cover yang menarik bahkan sampai memasarkan buku yang telah dicetak.

Materi malam ini adalah teknik mempromosikan buku yang akan disampaikan oleh pakarnya yang telah lama berkecimpung di dunia pemasaran sejak menempuh pendidikan S2. Materi yang akan disamapaikan malam ini beliau ambil dari buku beliau yang berjudul UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.

Berikut rangkuman materi teknik mempromosikan buku

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara mengenalkan buku yang dimiliki kepada audiens agar mereka tertarik dan mau membeli.

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku yang dicetak kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk tersebut, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku.

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

  • Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
  • Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.
  • Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
  • Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang dapat dilakukan.

LAUNCHING BUKU.

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube.

Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan tidak harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?

BEDAH BUKU

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

SEMINAR ATAU PELATIHAN

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.

MEMBANGUN JARINGAN RESELLER

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.

JUALAN DI MARKETPLACE

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. 

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

MEMANFAATKAN MEDSOS

Manfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Update status setiap hari. Di WA, IG, FB. Ambil cuplikan dari buku, jadikan sebagai update status. Lama-lama nanti timbul keingintahuan mereka, yang akhirnya tertarik untuk membeli.

Itulah tujuh program promosi yang selama ini saya lakukan. Salah satu hal yang perlu kita perhatikan, terutama kalau kita promosi di Media Sosial adalah KONSISTENSI dan REPETISI.

Buatlah update status yang KONSISTEN. Kalau misalnya bisanya seminggu sekali, ya lakukan seminggu sekali. Tetapi terus harus ada setiap minggu. Kalau bisa 3 hari sekali, lakukan. Akan lebih bagus kalau bisa setiap hari.

Tetapi harus konsisten. Jangan update status kalau lagi rajin. Satu bulan setiap hari update status. Terus bulan berikutnya tidak pernah update status lagi. Bagaimana orang mau kenal dengan buku kita. Konsisten dan terus menerus.

Kedua adalah REPETISI. Ulangi lagi, lagi, dan lagi. Kalau kita melihat iklan di televisi, hampir setiap saat diulangi lagi, dan lagi. Memang begitulah promosi itu. Terus diulangi lagi dan lagi agar orang itu ingat, menancap kuat.

Akhirnya nanti yang terpikirkan buku kita. Kalau ingin buku motivasi, cari bukunya Pak Akbar Zainudin. Kalau ingin mengundang buat seminar motivasi dan menulis, ingatnya Pak Akbar Zainudin. Begitu pada akhirnya.

Jadi, itulah tujuh program promosi yang bisa kita lakukan. Tentu masih banyak program-program lain yang bisa kita ciptakan. Tergantung kreativitas kita masing-masing.

Manfaatkan HP kita sebaik-baiknya, secara maksimal. Bolehlah buat WA, Tiktok, YouTube, dan sebagainya. Nah, kita pikirkan bagaimana agar kita tidak hanya menjadi pengguna dan penikmat saja, tetapi kita juga bisa buat konten-konten menarik terkait buku kita. Sehingga HP kita menjadi lebih produktif.

Sungguh luar biasa tujuh jurus dalam dunia pemasaran yang disampaikan oleh narasumber. Tujuh trik tersebut merupakan hal dasar dalam ilmu pemasaran. Apapun produknya, barang maupun jasa dapat menggunakan 7 trik yang telah disampaikan oleh narasumber. Selain 7 hal tersebut sebelum menutup pertemuan narasumber pun menambahkan ada tiga skill atau keterampilan yang penting juga untuk dikuasai yaitu kemampuan berbicara, copywriting dan pemanfaatan teknologi informasi.

Rabu, 20 Juli 2022

MOTIVASI MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU

 

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

MOTIVASI MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU



Pertemuan                : 27

Hari/Tanggal            : Senin, 18 Juli 2022

Moderator                 : Arofiah Afifi

Narasumber             : Dail Ma’ruf, M.Pd.

Gelombang                : 26

            Ibu Arofiah Afifi atau yang biasa dipanggil bu Ovi membuka kelas dengan kutipan "Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi." (Helvy Tiana Rosa). Membaca kutipan tersebut langsung terasa nyess yang menjalar sampai ke hati. Betapa dahsyatnya sebuah tulisan, ia akan terkenang abadi walaupun badan terkandung dalam tanah.

            Selain membuka dengan kutipan, moderator pun mampu menebak isi kepala penulis pemula berkaitan dengan bahasan pertemuan kali ini. Menjadi penulis harus memiliki motivasi kuat untuk terus menulis agar menjadi penulis produktif. Namun bukan rahasia umum lagi banyak kendala yanng menghampiri penulis baik penulis pemula maupun penulis profesional.

            Kendala tersebut di antaranya rasa malas, kehabisan ide, kebuntuan, insecure alias timbul rasa takut atau  khawatir bacaannya kurang bagus, khawatir tidak ada yang baca, tidak PD, atau bahkan merasa bosan dengan aktivitas aksara. Kendala atau permasalahan-permasalahan tersebut harus diminimalisir dan diatasi supaya tidak menjadikan penulis vakum dan akhirnya berhenti menulis. Malam ini tips-tips melejitkan motvasi serta semngat menulis dan menerbitkan buku akan dikupas oleh narasumber.

Yang berperan sebagai narasumber malam ini adalah bapak Dail Ma’ruf, M.Pd. telah menghabiskan waktunya selama 15 tahun menjadi guru di SMPIT Al-Izzah Serang dan SDIT Al-Azhar Serang. Di tahun ini, 2022 beliau bersama teman-teman mendirikan sekolah YASSALAM, Yayasan Semesta Alam Madani di Kota Serang yang telah memulai dengan kelas Bimba CALISTUNG anak usia 3-6 tahun dan Bimbel Pelajaran SD.

Selain berkecimpung di dunia pendidikan beliau pun giat dalam gerakan literasi. Terbukti telah terbit 50 judul buku antologi dan masih ada judul yang dalam tahap proses untuk diterbitkan. Tidak hanya buku antologi, beliau pun memiliki buku solo yang berseri dengan judul Guru Hebat (Guru Hebat Bermartabat, Guru Hebat Millenial, Guru Hebat Inspiratif, dan Guru Hebat Berprestasi).

            Wah, rasanya sudah tidak sabar untuk mendapatkan suntikan motivasi dari beliau. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam mootivasi adalah intensitas, arah dan ketekunan.

            Menurut KBBI intens berarti hebat, bergelora, penuh semangat, berapi-api, berkobar-kobar. Intensitas berarti keadaaan tingkatan atau ukuran. Intensitas dalam menulis dapat diartikan tingkatan semangat dalam menulis. Untuk meningkatkan motivasi dalam menulis agar  semangat menulis selalu terjaga adalah harus intens dan sering dalam menulis. Seperti tagline Om Jay Menulislah Setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.

            Menulis supaya teratur harus tahu arah. Dalam KBBI arah berarti jurusan, maksud, tujuan.  Dengan memiliki tujuan menjadi penulis maka tetapkan hati untuk melakukan aktivitas menulis.

            Syarat ketiga untuk menumbuhkan motivasi menulis adalah ketekunan. Ketekunan yang berasal dari kata tekun yang berarti keras hati dan bersungguh-sungguh. Seperti mahfudhot yang terkenal daalam novel Negeri 5 Menara karya Ahamd Fuadi, Man Jadda Wajada yang artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil. Termasuk dalam hal menjadi penulis dan menerbitkan buku, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka akan berhasil mewujudkannya.

Tips menjaga motivas menulis:

  • Bergabung dengan komunitas menulis
  • Menulislah di akun yang dibaca banyak orang seperti kompasiana, media cetak, media sosial dsb.
  • Jadikan menulis sebagai passion
  • Jadikan menulis sebagai healing

Alasan penulis harus menerbitkan buku:

  • Buku adalah mahkota bagi penulisnya
  • Bukan ulama, bukan anak raja dan bukan anak orang kaya
  • Mendapatkan pahala jariyah
  • Menjadi abadi walaupun jasad telah tiada
  • Setiap tulisan akan menemukan takdirnya
  • Setiap buku akan menemukan pembacanya
  • Merasakan bahagia dengan menulis
  • Naik kelas dengan menulis
  • Mendapatkan riziki dari menulis

Sehebat apapun kata motivasi, motivasi yang paling kuat adalah motivasi dalam diri sendiri. Begitu juga dengan motivator terbaik adalah diri sendiri. Karena yang membuat diri bergerak untuk menulis, menjadi penulis dan menerbitkan buku bukan orang lain, melainkan diri sendiri.

Senin, 18 Juli 2022

MEMBUAT COVER BUKU YANG MENARIK

 

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

MEMBUAT COVER BUKU YANG MENARIK



Pertemuan                : 26

Hari/Tanggal            : Jumat, 15 Juli 2022

Moderator                 : Helwiyah

Narasumber             : Fajar Tri Laksono

Gelombang               : 26

            Membuat cover buku yang menarik dari judul materi saja sudah menarik. Wah ternyata selain menuangkan ide atau gagasan menjadi sebuah tulisan, pelatihan belajar pun dibekali untuk membuat cover yang menarik. Meskipun ada ungkapan Don't judge a book by its cover yang artinya jangan menilai buku dari sampulnya namun cover yang menarik nyatanya sangat berpengaruh terhadap minat pembaca untuk membaca buku. Oleh sebab itu menjadi penulis buku sudah selayaknya memiliki pengetahuan tentang cover buku yang menarik.

Pertemuan kali ini sungguh berbeda dari pertemuan sebelumnya, yang selalu via WA grup. Kali ini Pelatihan Belajar Menulis dilaksanakan dengan via zoom dikarenakan materi malam ini tentang cover buku (gambar) supaya lebih mudah dipahami serta tidak memenuhi memori hp dipilihah media pembelajaran melalui zoom.

Kegiatan belajar malam ini dipandu oleh ibu Helwiyah dan narasumber bapak Fajar Tri Laksono. Narasumber merupakan guru di SD Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo. Pria kelahiran 1981 ini memiliki ketertarikan terhadap gambar sejak duduk di Taman Kanak-Kanak, namun demikian pengetahuan dan pelajaran umum tidak tertinggal. Terbukti dengan banyaknya prestasi yang telah diraih sebagai juara 1  berbagai kategori di antaranya Gebyar Sains nasional, Inovasi Pembelajaran Guru SD tingkat nasional, Lomba Kreativitas Guru (LKG), Guru Berprestasi Tingkat Jawa Timur, Presenter terbaik Seminar Nasional Kemendikbud Lomba Teknologi Tepat Guna BPMPKB Sidoarjo, masuk dalam 28 Tokoh Pemuda Inspiratif Sidoarjo 2017 dan 2018, Lomba Apresiasi Tutor Inovatif Tingkat Nasional, meraih Netherlands Awards 2018  dan segudang prestasi lainnya yang tidak dapat diketikkan satu persatu.

Narasumber memotivasi bahwa setiap orang memiliki kelebihan, terima kelebihan itu dan terus asah, lejitkan supaya berprestasi dan bermanfaat untuk orang banyak. Dalam hal ini narasumber memiliki kelebihan dalam menggambar yang akhirnya mahir dalam menggunakan software coreldraw sehingga menjadi expert atau ahli dalam desain flyer dan cover buku.

            Bagaimana cara membuat cover yang menarik?

Untuk mengahasilkan karya yang menarik harus melalui proses kreatif dan inovatif. Buatlah yang berbeda dari yang biasanya. Untuk mendesain yang kemudian diikutsertakan dalam lomba sebaiknya hindari aplikasi edit yang menyiapkan template. Template-template yang disediakan itu memiliki banyak kemungkinan akan digunakan oleh orang lain, sehingga desain template tersebut tidak dianggap original dan berbeda.

Kriteria Cover buku:

-         Menggambarkan isi buku

-         Komposisi antara gambar, judul dan warna menyatu padu

-         Pemilihan font dan warnanya harus serasi

Unsur Cover buku:

- Adanya identitas buku pada punggung buku

- Memiliki sinopsis (ringkasan isi) di sisi bagian belakang

- Menyertakan desain gambar yang menarik

- Mencantumkan nama penulis

- Mencantumkan nama penerbit

- Memiliki kalimat penjelas judul yang mudah dipahami dan singkat

- Mencantumkan judul pada cover buku

Langkah membuat cover

-         Menentukan ukuran buku

-         Siapkan beberapa aplikasi digital untuk membuat cover

-         Mulai membuat cover buku sesuai dengan tema dan alur cerita. Jika sudah selesai dilakukan proses penyuntingan oleh tim editor penulis, apakah penulis setuju dengan cover yang dibuat.

-         Setelah proses penyuntingan selesai, cover buku diserahkan untuk dicetak dengan isi buku atau cerita.

Keterampilan tidak didapatkan secara instan harus dipelajari dengan komitmen dan ketekunan. Perlu banyak jam untuk berlatih sehingga menjadi ahli atau expert dalam bidang keterampilan. Keterampilan apapun baik menulis, menyunting, mendesain cover dan ilustrasi. Pelajari semuanya dengan begitu kita akan memeiliki pengetahuan, tekuni satu bidang maka kita akan menjadi ahli.

 

Jumat, 15 Juli 2022

MENULIS BUKU MEMBUATKU NAIK KELAS DAN BERPRESTASI

 

KELAS BELAJAR MENULIS PGRI

MENULIS BUKU MEMBUATKU NAIK KELAS DAN BERPRESTASI



Pertemuan     : 25

Hari/Tanggal  : Rabu, 13 Juli 2022

Moderator      : Muthmainnah

Narasumber   : Aam Nurhasanah, S.Pd.

Gelombang     : 26

    Ibu Muthmainnah atau yang sering disapa bu Emut membuka kelas dengan mengobarkan semangat menulis melalui quote populer dari Pramoedya Ananta Toer. Quote tersebut berisi bahwa dengan menulis maka suara (ide, gagasan, pemikiran) takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. Sungguh luar biasa efek dari sebuah tulisan karena itu meskipun termasuk kemampuan literasi yang paling tinggi (sulit) namun tetap harus berusaha untuk bisa menulis. Dalam hal ini kelas pelatihan Belajar menulis memfasilitasi guru untuk belajar kemampuan menulis.

    Narasumber pertemuan kali ini adalah ibu Aam Nurhasanah, seorang guru pegiat literasi, penulis 60 buku dan aktif di berbagai komunitas menulis. Berawal dari blogger, moderator, kurator, sampai menjadi editor. Juga motivator handal yang banyak membantu penulis pemula melahirkan buku solo. Guru yang memiliki tagline “Berbagi Literasi dan Menginspirasi Negeri” mendapatkan penghargaan di antaranya juara 1 lomba blog, Juara 10 besar artikel HUT AISEI, mendapatkan apresiasi guru proyektor dan baru saja mendapatkan formasi guru P3K. selain itu sebagai bukti tagline, beliau pun aktif dalam berbagai komunitas literasi di antaranya Pengurus Kelas Belajar Menulis Gratis Omjay dan PGRI, Cakrawala Blogger Guru Nasional(Lagerunal), Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD), Komunitas Aksara Bermakna (KAB) dan komunitas literasi sebagainya yang tak dapat diketikkan satu persatu.

    Dengan banyak pengalaman beliau dalam mengikuti komunitas literasi serta prestasi yang telah diraih narasumber pun mencoba merangkum proses tersebut menjadi sebuah materi yang sangat menginspirasi.

    Menulis membuat naik kelas dan berprestasi yang disampaikan oleh narasumber malam ini tentunya tidak hanya dirasakan oleh narasumber sendiri. Narasumber-narasumber sebelumnya pun banyak yang memaparkan bahwa ada banyak manfaat atau keberkahan yang didapat oleh seorang penulis.

    Di sepanjang pertemuan pun tak terhitung manfaat menulis yang telah dipaparkan pemateri atau narasumber. Mulai dari sebagai hiburan, healing, menjadi produktif, menghasilkan uang, bepergian, dikenal orang bahkan tulisan bisa mengubah dunia.

    Tulisan yang ditulis penulis tidak hanya memberikan pengaruh bagi penulisnya saja, jauh daripada hal itu tulisan bisa mempengaruhi banyak orang bahkan bisa secara global. Mengubah yang dimaksud dalam hal ini adalah mengubah perspektif atau pandangan orang-orang terhadap suatu hal. Sebut saja presiden pertama kita, Bung Karno selain lihai dalam berorasi beliau pun mahir dalam menulis. Hingga kini banyak ungkapan dan ucapan beliau dalam khazanah kebangsaan. Menulis mampu mengabadikan kata-kata lebih lama dan lebih luas.

    Jika demikian dahsyatnya pengaruh dari sebuah tulisan tentu bukan hal yang sulit bagi penulis untuk naik kelas (upgrade kemampuan diri) sehingga mampu meraih prestasi. Di pertemuan ini narasumber menceritakan kisah beliau yang mengikuti kelas Belajar Menulis PGRI di gelombang 8, namun baru lulus di gelombang 12 setelah beliau fokus dan bertekad upgrade diri hingga akhirnya berhasil menyelesaikan buku solo kumpulan resume yang berjudul “Meraih Gelar Penulis Hebat”.

    Setelah terbit buku solo tersebut, ternyata beliau semakin bersemangat untuk menghasilkan buku yang lainnya. Buku solo kedua pun akhirnya terbit dengan judul “Kunci Sukses Menjadi Moderator Online” setelah diberi kepercayaan untuk menjadi moderator di kelas Belajar Menulis PGRI.

    Dan selanjutnya buku antologi dan buku solo pun terbit bergantian. Hingga kini ada 60 buku yang telah dihasilkan. Selain menulis, beliau pun mengikuti tantangan ngeblog selama 28 Februari dan meraih juara 1. Setelah menjadi juara tawaran menjadi narasumber pun mulai berdatangan hingga menjadi narasumber tingkat nasional.

    Awalnya hanya seorang peserta gagal di gelombang 8, namun dengan berproses dan semangat belajar dengan giat akhirnya mimpi beliau satu per satu mulai menjadi nyata. Di akhir pertemuan lagi-lagi beliau mengingatkan untuk tidak takut gagal. Kegagalan bisa membuat bangkit dan meraih lebih banyak prestasi. Tetapkan niat, mengupgrade diri agar selalu mengasah tulisan dengan menulis setiap hari dan ikut tantangan menulis atau lomba blog.

    Jangan Menunggu Waktu Luang Baru Menulis, Namun Luangkanlah Waktu Untuk Menulis

SOAL ULANGAN HARIAN TEMATIK KELAS 1

Kerjakan soal berikut ini! Memuat…